Kawah Kamojang |
Kawah Kamojang adalah kawasan cagar
alam dan wisata di ketinggian sekitar 1.730 meter di atas permukaan laut
di punggung Gunung Guntur. Di sini dapat ditemukan fumarol, kawah
lumpur, danau panas, dan asap yang muncul dari rekahan tanah. Ia
digolongkan sebagai gunung tipe strato dan terakhir meletus di zaman
Plistosen.
Kawasan wisata Kamojang terletak
hanya sekitar 40 kilometer di selatan Kota Bandung. Dari Kota Bandung,
jalur yang bisa ditempuh adalah melalui Rancaekek, kemudian ke Kecamatan
Majalaya. Dari Kecamatan Majalaya inilah Anda bisa bertanya mana jalan
yang menuju Kamojang. Karena jalan di sekitar pusat kecamatan ini memang
cukup ruwet, sebaiknya Anda bertanya setelah berada tak jauh dari
alun-alun Majalaya.
Selain melalui Majalaya, Kawasan
Kamojang juga dapat ditempuh dari arah Kota Garut. Jalan melalui
Majalaya medannya cukup berat karena terus menanjak, dan mendekati
Kamojang, jalannya berbelok-belok tajam sambil terus menanjak. Kendaraan
bertenaga kuda kecil (1.000-1.300 cc) dengan jumlah penumpang banyak
sebaiknya tak melewati jalur ini karena beberapa kali terjadi kendaraan
yang merosot mundur karena tak kuat menanjak.
Jika melalui Garut, untuk
melihat keunikan kawah kamojang, jalan yang harus ditempuh lebih landai
sehingga relatif bisa dilalui kendaraan kelas apa pun. Jarak dari Kota
Garut ke Kamojang sekitar 25 kilometer.
Luas Taman Wisata Cagar Alam
Kamojang sekitar 10 hektar, tetapi saat ini yang digunakan seluas 7,8
hektar. Di sini terdapat 23 kawah, dua di antaranya berbentuk danau
dengan asap yang mengepul dari permukaan airnya.
Masuk ke kawasan Kamojang tidak
mahal, cukup dengan membayar Rp 5.000,- per orang. Berbeda dengan kawah
seperti pada, Kawah Kamojang sangat berbeda. Kawah di sini sebetulnya
adalah goa-goa tempat semburan uap panas dari perut bumi. Dari kejauhan,
nampak semburan uap itu seperti ada yang sedang membakar sesuatu.
Pengalaman berjalan di antara semburan uap panas bumi itulah yang akan
Anda temui di Kamojang. Mendebarkan, menegangkan, sekaligus
mengkhawatirkan, karena bisa saja tiba-tiba perut Bumi di bawah kita
bergolak lebih giat sehingga memuntahkan isinya lebih banyak di
permukaan.
Pada awal memasuki kawasan kawah
kamojang, pemandangan yang tak biasa akan anda temui yaitu banyak
pipa-pipa besar yang berujung pada beberapa bangunan. Mereka adalah
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dikelola oleh PT.
Pertamina dan PT. Indonesia Power; dan disinilah untuk pertama kalinya,
energi panas bumi dimanfaatkan (seperti yang diusulkan warga kebangsaan
Belanda, JB Van Dijk pada tahun 1918) secara komersial (1983).
Jika menyusuri kawah kamojang
lebih dalam lagi, maka anda menemui beberapa kawah lain misalnya kawah
manuk, kawah kereta. Nama yang diberikan memiliki makna sendiri seperti
kawah manuk yang dikarenakan beberapa lubang tersebut menghasilkan bunyi
yang menyerupai suara burung manuk atau kawah kereta karena bunyinya
seperti kereta (lebih mirip suara pesawat jet).
Kawah kereta adalah kawah yang
paling menarik perhatian karena uap gas yang kerluar memiliki tekanan
yang sangat luar biasa (2.5 bar). Disini anda akan bertemu dengan juru
kunci yang bernama Koko. Pertama, ia meletakan botol aqua diatasnya lalu
blung terpental seperti bola golf yang dipukul dengan keras-keras.
Selanjutnya rokok (yang masih menyala) diletakan di atas lubang kawah
tersebut. Hal menakutkan terlintas dalam pikiran yaitu meledak karena
yang dimainkan adalah api, tapi yang terjadi adalah sumber gas seperti
berpindah ke puntung rokoknya. Rasa tidak percaya dengan berjuta
pertanyaan. Aksinya belum berakhir, Koko mengambil sebuah batang pohon
kemudian mengarahkan arah gas tersebut. Ingin mencoba tapi tiada
keberanian karena segalanya masih tak masuk logika.
Melanjutkan perjalanan dengan
pendakian, kemudian melihat bebatuan yang disusun seperti kayu untuk api
unggun. Disinilah, tempat untuk mandi sauna dengan kondisi alam terbuka
yang disebut dengan kawah hujan. Koko sang juru kunci berkata mandi
sauna di tempat ini dapat membantu menyembuhkan penyakit seperti
stroke,jantung, influensa, kulit, rematik dan tekanan darah tinggi.
Ketika melihat-lihat bebatuan tersebut, tiba-tiba uap keluar semakin
besar (± 120 derajat celcius), kencang dan panas.
Jika ingin menikmati malam di
tengah rimbunnya hutan sekitar kawah Kamojang, di sana hanya tersedia
satu cottage berkamar satu, bertarif Rp 150.000 per malam. Namun, di
sini Anda harus memasak makanan sendiri karena tak ada tempat makan yang
buka pada malam hari. Kelompok-kelompok petualang muda bisa berkemah di
Taman Wisata Kamojang.
0 komentar:
Posting Komentar