Suku Bajau |
Suku Bajau yang Muslim ini merupakan gelombang terakhir migrasi dari arah utara Kalimantan yang memasuki pesisir Kalimantan Timur hingga Kalimantan Selatan dan menduduki pulau-pulau sekitarnya, lebih dahulu daripada kedatangan suku-suku Muslim dari rumpun Bugis yaitu suku Bugis, suku Makassar, suku Mandar.
Kebebasan telah melekat di dalam kehidupan komunitas laut Bajau Pela’u sejak masa leluhur. Mereka telah terbiasa hidup di atas perahu di wilayah perairan tanpa mengenal batas administrasi suatu negara.Komunitas ini pergi ke darat hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup, perbekalan, dan menjual hasil tangkapan. Kini, komunitas laut Bajau Pela’u tengah menghadapi perubahan, termasuk kewajiban memiliki identitas. Akibat tidak memiliki identitas ini mereka dituduh telah mencuri ikan di perairan Indonesia.
Sebanyak 103 orang (43 orang diantaranya adalah anak-anak) anggota komunitas Bajau Pela’u ditahan oleh Kepolisian Resort Berau, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur sejak 23 hari lalu. Mereka dituduh telah merampok pisang, mengambil mesin dan melakukan pencurian ikan. Tuduhan merampok pisang dan mengambil mesin telah disangkal namun tuduhan pencurian ikan membuat mereka harus berurusan dengan aparat Kepolisian. Kini, pihak kepolisian menempatkan mereka di Aula Dinas Sosial milik pemerintah Kabupaten.
Suku Bajau Pela’u adalah bagian dari Suku Bajau yang hidup di atas perahu, dari lahir hingga kematiannya, seperti nenek moyang semua bangsa Bajau. Menahan mereka terlalu lama di darat akan membuat mereka semakin lemah dan sakit.
Yang semakin memprihantinkan, mereka hanya diberi makan sekali dalam sehari selama hidup di dalam penampungan. Bahkan anak-anak terpaksa harus menahan lapar di pagi hari karena makanan hanya diberikan siang hari. Sungguh ironis, ketahanan anak-anak disamakan dengan orang dewasa. Selain itu, kesehatan mereka dengan cepat menurun karena dijauhkan dari laut dan perahu sebagai “rumah” mereka selama ini. Seorang kakek yang menderita pembengkakan hati menurut tim medis dan sudah diberikan resep obat oleh Dokter, sampai saat ini harus tetap menahan sakit karena obat tak kunjung didapatkan. Beberapa anak-anak mulai terkena penyakit gatal-gatal karena tidak terbiasa mandi dengan air tawar.
Potret kehidupan Suku Bajau |
Secara politis, suku Bajau Pela’u tidak memiliki kewarganegaraan. Walaupun dikatakan asal usul mereka dari Sulu Philipina namun mereka bukan warga negara Phillipina. Mereka tidak pernah menetap di satu wilayah dan senantiasa berputar melalui jalur-jalur laut antara Philipina, Malaysia dan Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar